PHINTAS Daily Report 15th July 2022
View PDF
15 Jul 2022

GLOBAL MARKET REVIEW

DJIA (-0.46%) dan S&P 500 (-0.30%) terkoreksi di Kamis (14/7). Sementara Nasdaq (+0.03%) ditutup flat di Kamis (14/7). JPMorgan Chase dan Morgan Stanley melemah menyusul laporan keuangan 1H-2022 yang kurang memuaskan. Bank besar lain di AS, termasuk Wells Fargo dan Citigroup juga melemah jelang rilis laporan keuangan 1H-2022 di Jumat (14/7). Pelaku pasar juga mengkhawatirkan penurunan kinerja pada perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini membangun kekhawatiran bahwa estimasi kinerja dari perusahaan-perusahaan di AS terlalu tinggi terutama di beberapa bulan awal 2022, terlebih beberapa bulan terakhir kondisi ekonomi dan geopilitik jauh berbeda dibanding awal 2022.

Pelemahan lebih dalam dialami oleh mayoritas indeks di Eropa di Selasa (14/7). Terdapat potensi instabilitas politik di Inggris dan Italia menyusul pengunduran diri PM Inggris, Boris Johnson dan rencana pengunduran diri PM Italia, Mario Draghi. Dari sisi kebijakan moneter, European Central Bank (ECB) tengah mengembangkan instrumen khusus untuk mencegah terjadinya debt crisis di negara-negara anggota Uni Eropa, terutama yang memiliki rasio utang besar terhadap PDB, termasuk Italia. Harga komoditas cenderung lanjutkan koreksinya. Harga brent dan crude oil kini berada di bawah level psikologis US$100 per baret di Jumat pagi (15/7). 


DOMESTIC MARKET REVIEW

[Resistance : 6800] [Pivot : 6730] [Support : 6600] Tanpa ada arahan yang solid dari indeks-indeks global, IHSG rawan mengalami profit taking di Jumat (15/7). Rentang support dan resistance masih dipertahankan di 6600-6730 di Jumat (15/7). Meski penguatan IHSG cukup solid di Kamis (14/7), tapi belum ada sentimen solid yang diperkirakan mampu mendorong IHSG untuk break level kritis 6730 tersebut. Justru pelaku pasar masih mencerna kenaikan inflasi AS ke 9.1% yoy di Juni 2022 dari 8.6% yoy di Mei 2022.

Inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak 1981. Sebelumnya, the Fed mempertahankan komitmennya untuk meredam inflasi, meski terdapat risiko resesi dalam jangka pendek. Dari dalam negeri, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) diperkirakan surplus US$3.52 miliar di Juni 2022. Hal ini sejalan dengan perkiraan kenaikan pertumbuhan nilai ekspor ke 30.26% yoy dan perlambatan pertumbuhan nilai impor ke 20.1% yoy di Juni 2022. Hal ini diharapkan dapat menjaga nilai tukar Rupiah tetap di bawah level psikologis Rp15,000 per USD. Top picks di Jumat (15/7), meliputi potensi rebound di SMGR, MAPI, WIKA, BBCA, BBNI, SIDO, MDKA dan INDF.


POINTS OF INTEREST

• Mayoritas indeks di Wall Street dan Eropa melemah di Kamis (14/7).

• Sejumlah bank di AS mencatatkan kinerja kurang memuaskan di 1H-2022.

• Terdapat kekhawatiran bahwa estimasi kinerja dari perusahaan-perusahaan di AS terlalu tinggi terutama di beberapa bulan awal 2022. • PM Italia, Mario Draghi berencana mengundurkan diri dari jabatannya.

• IHSG rawan mengalami profit taking di Jumat (15/7). Rentang support dan resistance masih dipertahankan di 6600-6730 di Jumat (15/7).

• Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) diperkirakan surplus US$3.52 miliar di Juni 2022.

• Hal ini diharapkan dapat menjaga nilai tukar Rupiah tetap di bawah level psikologis Rp15,000 per USD.

• Top Picks (15/7) : SMGR, MAPI, WIKA, BBCA, BBNI, SIDO, MDKA dan INDF.


MARKET NEWS

SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yakni PT Semen Padang telah mengekpor sebanyak 227,442 Metric Ton (MT) semen selama semeseter I-2022 atau mengalami peningkatan sebesar 19.27% yoy dibandingkan semester I-2021 sebesar 190,684 MT. Sebagai informasi, PT Semen Padang menargetkan untuk tahun 2022, dapat mengekspor semen sebanyak 710,000 MT.

SMKM PT Sumber Mas Konstruksi Tbk

PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) telah merealisasikan pengunanaan dana IPO sebesar Rp38.08 miliar dengan rincian sebesar Rp189 juta untuk Research & Development dan sebesar Rp37.8 miliar untuk modal kerja. Sisa dana IPO sebesar Rp25,13 miliar.

LAND PT Trimitra Propertindo Tbk

PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) telah merealisasikan penggunaan dana hasil IPO sebesar Rp259.05 miliar dengan rincian sebesar Rp158.9 miliar untuk pembangunan tower 2 (dua) dan sebesar Rp60 miliar untuk hutang bank serta sebesar Rp40.09 miliar untuk modal kerja.

WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Entitas usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yakni PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK) dan PT Wijaya Karya Industri Energi (WINNER) akan melakukan transaksi afiliasi. WRK berencana memberikan fasilitas pinjaman non cash loan keapda WINNER sebesar Rp36 miliar.

NETV PT Net Visa Media Tbk

PT Net Visa Media (NETV) menyuntik entitas usaha Rp114,10 miliar. Dana itu mengaliri PT Net Mediatama Televisi (NMT), dan PT Net Media Digital (NMD). transaksi tersebut sebagai langkah sinergi untuk meningkatkan kinerja NMT, NMD, dan perseroan secara holistik.